Jangan Buang2 Uang Kagak Pugu Lagu!
Om Lim, begitulah saya memanggil beliau. Tak terasa sudah lebih dari 10 tahun mengenalnya & dari perkenalan satu dasawarsa ini mengukir banyak cerita, mulai dari yang sedih, senang sampai lucu.
Masih teringat jelas, setiap berkunjung ke Indo beliau selalu memberikan buah tangan yang manis untuk saya, entah karena hidup saya kurang manis atau untuk sekedar mentransfer energi positif agar hidup saya jadi lebih baik dan manis? Beliau selalu datang tanpa tangan kosong, itulah salah satu karakter khasnya yang mencerminkan seorang Om Lim dimata saya.
Manis tak selamanya manis, di akhir tahun 2018, Saya menghadiri acara fengshui talk yang di adakan Beliau disebuah tempat yang berada dikawasan Gading Serpong.
Biasanya selesai fengshui talk kami saling menyapa dan berbincang, tapi tidak kali ini. Selesai acara saya langsung pulang dan Om Lim juga ada acara lain dengan para peserta. Waktu itu Saya merasa ada yang berbeda dari Om Lim, yang seakan menjauh dari saya.
Melihat situasi ini, Istri saya sempat bertanya: “Kok kamu engga ikut join dengan mereka ?” Saya jawab: “Engga tau tuh Om Lim lagi kenapa, kita pulang aja yukk.”
Sejak saat itu, kami pun jadi agak jarang berkomunikasi karena agak canggung untuk memulai obrolan.
Sampai akhirnya di tahun 2019, karena bingung dan penasaran dengan sikapnya, akhirnya saya beranikan diri untuk menanyakan hal tersebut langsung ke Om Lim, kurang lebih pertanyaannya seperti ini.
“Om, yang waktu acara di Shambala kok kayanya Om menjauh dari saya. Engga seperti biasanya?”
Dan Om Lim menjawab: “Iyaa Met, saya engga mau mengganggu kamu. Kamu kan baru aja keguguran anak pertama, jadi butuh space dan waktu buat recovery.“
Ternyata selama itu kita ada miss komunikasi, untung saya memberanikan diri untuk bertanya dan tidak berpikir “mentang-mentang sudah banyak clients nya jadi sombong!” Rupanya waktu itu Om Lim sengaja memberikan saya space dan
time untuk recovery!
Sejak saat itu hubungan kami makin erat, dan belakangan Om Lim juga banyak membimbing saya menjadi seorang TB Practitioner melalui ilmu Thick Black yang diajarkannya kepada saya.
Pernah pula suatu hari saya di Omelin hanya karena ingin membeli sebuah tanaman dengan harga yang tidak rasional menurut Beliau. Dan Beliau khawatir saya kena tipu.
Saya masih jelas ingat, begini petikan kalimatnya:
“Met, mending kumpulin uangnya buat nanti beli rumah yang lebih baik dan lebih besar dilokasi yang lebih baik, jangan buang2 uang kagak pugu lagu!”
Demikianlah sedikit dan sekilas kisah tentang interaksi saya dan Om Lim, jauh dari sempurna tapi memiliki banyak makna dan kesan bagi saya. Om Lim kadang bisa sangat blak-blakan bahkan memarahi saya, saat kejadiannya kadang saya kesal juga, tapi belakangan saya ngerti bahwa maksud dan tujuannya adalah buat kebaikan bagi diri saya juga.
Semoga Om Lim masih ingat foto diatas, kenangan waktu kita ke Tebing Koja.
Panjang umur, upaya-upaya baik Om Lim.
Slamet Teng
29 September 2021